Blogger templates

Amien Trb

Terima kasih telah berkunjung di blog kami

Amien Trb

Terima kasih telah berkunjung di blog kami

Amien Trb

Terima kasih telah berkunjung di blog kami

Amien Trb

Terima kasih telah berkunjung di blog kami

Amien Trb

Terima kasih telah berkunjung di blog kami

Sabtu, 19 Juni 2010

PERCAYA DIRI / PD ( CONFIDENCE )

“jika kita berfikir kita dapat dikalahkan, maka kita dikalahkan
Jika kita berfikir kita tidak takut, maka kita tidak takut
Jika kita ingin menang tetapi kita berfikir tidak dapat menang maka pasti kita tidak akan menang”
(anonim)

Kita adalah sesuai dengan apa yang ada dalam pikiran kita seribu orang mengatakan ya kepada kita dan pikiran kita berkata tidak maka kesimpulannya adalah tidak walaupun kepala kita mengangguk tanda setuju, pikiran kitalah panglima dalam tubuh kita, berilah makan positif pada pikiran kita, kemenangan dan kesuksesan diawali dari bagaimana pikiran kita bekerja, jika pikiran kita bilang tidak bisa maka jalan buntu sudah jelas terpampang, latihlah pikiran kita untuk selalu berkata bagaimana caranya untuk bisa. Sehingga semua organ tubuh di komandani otak dan akan bekerja keras mencari jalannya, itulah kreativitas alam bawah sadar kita, dan fikiran adalah porosnya, bahagia, sedih, senang, dan semua rasa berawal dari bagaimana kita memandang sesuatu dengan fikiran kita.

Dengan percaya diri bagaimana pandangan kita terhadap diri kita, ingat kita adalah produk fikiran, perkataan, dan perbuatan kita. Contoh sederhana kalau kita ragu-ragu dalam menyeberang jalan raya begitupula sang pengendara yang melintas didepan akan ragu memajukan atau mengerem laju kendaraan yang dikendarainya. agar kita memiliki rasa percaya diri maka mulailah kepercayaan diri kita dari perasaan diri.....

LANGKAH UTAMA MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI

1. Sikap tubuh / fisiologis

Setiap emosi akan menghasilkan gerakan berbeda ketika kita bahagia, senang, sedih, susah, depresi maka akan menghasilkan respon gerakan yang berbeda. Membangun rasa percaya diri dapat dimulai dengan merubah fisiologis tubuh kita, bangkitlah dari tempat duduk kita, tarik nafas dalam-dalam dan katakan yyyyyaaaaa....!!! aku bisa....!!! berdirilah dengan cara yang sama saat kita benar-benar percaya diri dan tatapkan mata kita kedepan. kalau selama ini kita berusaha merubah sikap fisiologis dengan merubah apa yang ada, maka sekaranglah saatnya kita mencoba merubah apa yang ada dalam diri kita. bangkitlah pemuda-pemudaku, kepalkan tangan, tataplah kedepan dengan tegap dan katakan yyyyaaaak....!!! banyak orang pandai tidak mampu mendapat kesuksesan karena tidak atau kurang percaya diri

2. Kendalikan fokus pikiran

Kendalikanlah fokus pikiran kita pada hal-hal yang membuat percaya diri karena fokus pikiran kita bagaikan kamera, anggap saja kita menghadiri sebuah pesta dan kamera kita arahkan pada suasana yang indah maka yang muncul pada layar televisi adalah suasana yang indah, demikian juga sebaliknya kalau kita mengarahkan pada hal yang kurang menyenangkan di pesta maka yang muncul adalah suasana yang kurang menyenangkan pula.

3. Persiapkan diri dengan tingkat keyakinan yang luar biasa

Kalau saya dapat membayangkan maka saya dapat melakukannya
Kalau saya memiliki komitmen maka saya bisa mengerjakannya
Kalau saya siap memilih saya maka saya siap menerima konsekuensinya
Kalau keyakinan kita kurang maka potensi yang dikerahkan juga kurang, tindakan yang dilakukan juga kurang dan pada akhirnya hasil yang diperolehpun juga akan kurang
Kita tidak akan mengetahui apakah kita berhasil atau gagal sebelum kita bertindak membuktikannya
”Tidak ada suatu keberhasilan tanpa pernah kita coba jalankan”
(Dare to try)

Manfaatkan fisiologis seefektif mungkin kendalikan fokus yang mampu membuat kita lebih percaya diri, bangun keyakinan kita dan kita adalah manusia baru sebagaimana yang kita fikirkan tentang kita.

Minggu, 13 Juni 2010

Peran pemuda dalam sosialisasi bermasyarakat

PEMUDA merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader masyarakat dan kader keluarga. Pemuda selalu diidentikan dengan perubahan, betapa tidak peran pemuda dalam membangun bangsa ini, peran pemuda dalam menegakkan keadilan, peran pemuda yang menolak kekeuasaan.
Sejarah telah mencatat kiprah pemuda-pemuda yang tak kenal waktu yang selalu berjuang dengan penuh semangat biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia merdeka berkat pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang seperti Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Bung Tomo dan lain-lain dengan penuh mengorbankan dirinya untuk bangsa dan Negara.
Dalam sebuah pidatonya, Soekarno pernah mengorbankan semangat juang Pemuda apa kata Soekarno “Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncangkan dunia”. Begitu besar peranan pemuda di mata Soekarno, jika ada sembilan pemuda lagi maka Indonesia menjadi negara Super Power.
Satu tumpah darah, satu bangsa dan satu bahasa merupakan sumpah pemuda yang di ikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Begitu kompaknya pemuda Indonesia pada waktu itu, dan apakah semangat pemuda sekarang sudah mulai redup, seolah dalam kacamata negara dan masyarakat seolah-olah atau kesannya pemuda sekarang malu untuk mewarisi semangat nasionalisime. Hal tersebut di pengaruhi oleh Globalisasi yang penuh dengan trend.
Soekarno, Hatta, Syahrir seandainya mereka masih hidup pasti mereka menangis melihat semangat nasionalisme pemuda Indonesia sekarang yang selalu mementingkan kesenangan dan selalu mementingkan diri sendiri.
Sekarang Pemuda lebih banyak melakukan peranan sebagai kelompok politik dan sedikit sekali yang melakukan peranan sebagai kelompok sosial, sehingga kemandirian pemuda sangat sulit berkembang dalam mengisi pembangunan ini.
Peranan pemuda dalam sosialisi bermasyarakat sungguh menurun dratis, dulu bisanya setiap ada kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, acara-acara keagamaan, adat istiadat biasanya yang berperan aktif dalam menyukseskan acara tersebut adalah pemuda sekitar. Pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan, selalu bermain-main dan bahkan ketua RT/RW nya saja dia tidak tahu.
Kini pemuda-pemudi kita lebih suka peranan di dunia maya ketimbang dunia nyata. Lebih suka nge-Facebook, lebih suka aktif di mailing list, lebih suka di forum ketimbang duduk mufakat untuk kemajuan RT, RW, Kecamatan, Provinsi bahkan di tingkat lebih tinggi adalah Negara.
Selaku Pemuda kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi disemua bidang adalah agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin dilakukan oleh orang tua dan anak-anak.
Dengan penuh harapan semoga pemuda-pemudi dan generasi penerus harapan bangsa dapat menjelma menjadi Soekarno-Soekarno masa depan dengan samangat juang yang tinggi. Sebagai motor perjuangan bangsa..ammin ya Allah

Bahagianya Orang yang SABAR


“Sabar ya……! ”, begitulah ungkapan yang sering kita dengar ketika ada yang di timpa musibah ataupun ketika ada orang yang mengejek. Kadang kala kita pun menjawab lagi ”Sabar itu juga kan ada batasnya....”. jadi apa sebenarnya yang dimaksud dengan perkataan ”Sabar” yang sering kita katakan itu...?
Dalam Al-Qur’an disebutkan ”meminta tolonglah dengan sabar dan sholat dan sesungguhnya perkara ini sangat berat kecuali bagi orang yang khusyuk.”
(QS Al Baqaroh : 45)

Dari itu terasa bagi kita betapa tingginya sifat sabar itu sehingga Allah menyuruh hambanya meminta tolong kepadaNya dengan sabar. Padahal masih banyak lagi sifat-sifat mahmudah (terpuji) yang lain namun sudah menjadi pengalaman kita juga, sabar itu mudah diucapkan namun sulit untuk di amalkan, yang dimaksud di sini adalah sabar dalam pengertian Allah, bukan dalam pengertian budaya yang sering kita ucapkan.

5 Kota yang terletak di atas tebing yang curam





Sabtu, 05 Juni 2010

BACA SEJARAH YU...............................

2 Presiden INDONESIA yang belum anda ketahui

MUNGKIN masih banyak dari kalian yang beranggapan bahwa Indonesia hingga saat ini baru dipimpin oleh enam presiden, yaitu Soekarno, Soeharto, B.J. Habibie, K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, dan kini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun hal itu ternyata keliru. Indonesia, menurut catatan sejarah, hingga saat ini sebenarnya sudah dipimpin oleh delapan presiden. Lho, kok bisa? Lalu siapa dua orang lagi yang pernah memimpin Indonesia?





Dua tokoh yang terlewat itu adalah Sjafruddin Prawiranegara dan Mr. Assaat. Keduanya tidak disebut, bisa karena alpa, tetapi mungkin juga disengaja. Sjafruddin Prawiranegara adalah Pemimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) ketika Presiden Soekarno dan Moh. Hatta ditangkap Belanda pada awal agresi militer kedua, sedangkan Mr. Assaat adalah Presiden RI saat republik ini menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (1949).


Pada tanggal 19 Desember 1948, saat Belanda melakukan agresi militer II dengan menyerang dan menguasai ibu kota RI saat itu di Yogyakarta, mereka berhasil menangkap dan menahan Presiden Soekarno, Moh. Hatta, serta para pemimpin Indonesia lainnya untuk kemudian diasingkan ke Pulau Bangka. Kabar penangkapan terhadap Soekarno dan para pemimpin Indonesia itu terdengar oleh Sjafrudin Prawiranegara yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kemakmuran dan sedang berada di Bukittinggi, Sumatra Barat.

Mr. Sjafruddin Prawiranegara
Untuk mengisi kekosongan kekuasaan, Sjafrudin mengusulkan dibentuknya pemerintahan darurat untuk meneruskan pemerintah RI. Padahal, saat itu Soekarno - Hatta mengirimkan telegram berbunyi, "Kami, Presiden Republik Indonesia memberitakan bahwa pada hari Minggu tanggal 19 Desember 1948 djam 6 pagi Belanda telah mulai serangannja atas Ibu Kota Jogjakarta. Djika dalam keadaan pemerintah tidak dapat mendjalankan kewajibannja lagi, kami menguasakan kepada Mr. Sjafruddin Prawiranegara, Menteri Kemakmuran RI untuk membentuk Pemerintahan Darurat di Sumatra".



Namun saat itu telegram tersebut tidak sampai ke Bukittinggi. Meski demikian, ternyata pada saat bersamaan Sjafruddin Prawiranegara telah mengambil inisiatif yang senada. Dalam rapat di sebuah rumah dekat Ngarai Sianok Bukittinggi, 19 Desember 1948, ia mengusulkan pembentukan suatu pemerintah darurat (emergency government). Gubernur Sumatra Mr. T.M. Hasan menyetujui usul itu "demi menyelamatkan Negara Republik Indonesia yang berada dalam bahaya, artinya kekosongan kepala pemerintahan, yang menjadi syarat internasional untuk diakui sebagai negara".
Pada 22 Desember 1948, di Halaban, sekitar 15 km dari Payakumbuh, PDRI "diproklamasikan" . Sjafruddin duduk sebagai ketua/presiden merangkap Menteri Pertahanan, Penerangan, dan Luar Negeri, ad. interim. Kabinatenya dibantu Mr. T.M. Hasan, Mr. S.M. Rasjid, Mr. Lukman Hakim, Ir. Mananti Sitompul, Ir. Indracahya, dan Marjono Danubroto. Adapun Jenderal Sudirman tetap sebagai Panglima Besar Angkatan Perang.

Sjafruddin menyerahkan kembali mandatnya kepada Presiden Soekarno pada tanggal 13 Juli 1949 di Yogyakarta. Dengan demikian, berakhirlah riwayat PDRI yang selama kurang lebih delapan bulan melanjutkan eksistensi Republik Indonesia.

Mr. Assaat
Dalam perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) yang ditandatangani di Belanda, 27 Desember 1949 diputuskan bahwa Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS). RIS terdiri dari 16 negara bagian, salah satunya adalah Republik Indonesia. Negara bagian lainnya seperti Negara Pasundan, Negara Indonesia Timur, dan lain-lain.
Karena Soekarno dan Moh. Hatta telah ditetapkan menjadi Presiden dan Perdana Menteri RIS, maka berarti terjadi kekosongan pimpinan pada Republik Indonesia.

Assaat adalah Pemangku Sementara Jabatan Presiden RI. Peran Assaat sangat penting. Kalau tidak ada RI saat itu, berarti ada kekosongan dalam sejarah Indonesia bahwa RI pernah menghilang dan kemudian muncul lagi. Namun, dengan mengakui keberadaan RI dalam RIS yang hanya beberapa bulan, tampak bahwa sejarah Republik Indonesia sejak tahun 1945 tidak pernah terputus sampai kini. Kita ketahui bahwa kemudian RIS melebur menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 15 Agustus 1950. Itu berarti, Assaat pernah memangku jabatan Presiden RI sekitar sembilan bulan.
Nah sobat Percil, dengan demikian, SBY adalah presiden RI yang ke-8. Urutan Presiden RI adalah sebagai berikut: Soekarno (diselingi oleh Sjafruddin Prawiranegara dan Assaat), Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono.