Mungkin sebagian dari kita lupa bahwa tiap tanggal 28 Oktober kita memperingati hari Sumpah Pemuda dan mungkin sebagian dari kita juga sudah lupa bagaimana bunyi Sumpah Pemuda tersebut..
Sumpah Pemuda mempunyai makna yang sangat mendalam bagi bangsa ini, sumpah pemuda berisi ikrar bersatunya dan disatukannya tunas-tunas bangsa oleh kesamaan tanah air, bangsa dan bahasa. Ini mengingatkan kembali jati diri kita sebagai bagian dari NKRI yang harus senantiasa menjaga dan mempertahankan NKRI dari segala macam tantangan, ancaman maupun krisis.
Sudah selayaknya kita bersatu dan memperkuat ikatan satu sama lain agar
Makna Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928 di era reformasi ini terasa kian memudar. Padahal Sumpah Pemuda itu merupakan komitmen bangsa
Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928 merupakan komitmen bangsa
"Makna Sumpah Pemuda seakan menjadi kegiatan ritual yang tidak memiliki arti apa-apa dalam berbangsa. Padahal kesadaran yang digali dalam Sumpah Pemuda itu memiliki kesadaran kesatuan, keragaman atas etnis, agama, warna kulit, bangsa
disaat penjajahan melawan Belanda telah usai, maka makna tersebut bertujuan untuk pemerataan seluruh rakyat
"Tapi, sering acara seremonial yang diulang setiap tahun menjadi basi. Karena kondisi kehidupan rakyat
Oleh karena itu agar Sumpah Pemuda menjadi bermakna, maka harus ada generasi muda yang baru yang bebas dari masalah-masalah sosial bangsa
Komitmen pemuda tetap kuat
Komitmen Pemuda
"Mantapkan Komitmen pada sumpah itu, kendati saat ini bangsa
pemuda sebagai generasi penerus harus diberi ruang yang cukup untuk memberikan kontribusi pemikiran dan tenaga, khususnya dalam memecahkan persoalan yang sedang dihadapi. "Pemuda harus ditempatkan pada posisi strategis untuk membangun bangsa ini ke depan,"
Pada masa lalu, kemerdekaan fisik negara ini sangat ditentukan peran generasi muda. Setelah kemerdekaan, peran itu dipancung sedikit hingga akhirnya pemuda hanya menjadi underbow kekuatan politik tertentu. Pemuda hanya menjadi pelengkap dan mandul.
Sebagai akibatnya, kekuasaan, ekonomi, politik dan berbagai aspek lainnya hanya
dinikmati oleh sekelompok kecil masyarakat saja.dan pada akhirnya Kondisi itu kemudian mengikis nasionalisme bangsa ini.
"Erosi nasionalisme yang saat ini kita saksikan bukanlah hal yang baru. Tetapi sudah terjadi sejak tahun 80-an, sejak strategi pembangunan nasional diarahkan pada ekonomi pertumbuhan, yang hanya dirasakan oleh sekolompok kecil masyarakat," Puncak dari erosi nasionalisme itu terjadi pada perubahan kepemimpinan nasional, saat tumbangnya orde baru. Berbagai daerah minta merdeka, pertempuran sesama warga terjadi dimana-mana, ekonomi hancur, persatuan dan kesatuan terancam dan akhirnya intervensi asing menjadi dominan dalam kehidupan bangsa dan negara.
Celakanya lagi, pemimpin bangsa saat ini tidak belajar dari sejarah masa lalu yang membawa derita bagi rakyat saat ini. Mestinya, asas keadilan ekonomi dalam pembangunan yang merupakan dasar kokohnya nasionalisme itu, harus diterapkan. Begitu juga dalam politik, pemerintah harus menujukkan visi yang kuat dan persepsi yang sama.
"Pemuda belum menyaksikan itu pada pemerintahan saat ini. Tetapi sebaliknya, pemuda melihat adanya ketidakjelasan visi dan persepsi dalam tubuh pemerintahan.
Melihat kondisi pemimpin nasional dan kondisi bangsa yang sangat rentan perpecahan serta makin besarnya intervensi asing, komitmen pemuda Indonesia semakin kuat untuk mengimplementasikan Sumpah Pemuda 28 Oktober itu, dengan secara intensif dan terus menerus memberikan kontribusi pemikiran politik, ekonomi dan berbagai kehidupan berbangsa dan bernegara.
SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI